2015 Reading Challenge

2015 Reading Challenge
Lien has read 0 books toward her goal of 48 books.
hide

Popular Posts

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.
my read shelf:
Lien's book recommendations, liked quotes, book clubs, book trivia, book lists (read shelf)
Rabu, 07 Januari 2015
Judul : Pasangan Sempurna
Judul Asli : Perfect Match
Penulis : Jodi Picoult
Alih bahasa : Julanda Tantani
Penerbit : PT.Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : I, Mei 2010
Tebal: 504 Halaman
ISBN : 978-979-22-5768-7
Sinopsis Buku :
Nina Frost, pengacara untuk anak-anak yang dianiaya. Bekerja keras memastikan sistem hukum yang memiliki banyak lubang bisa menahan para pelaku kejahatan di belakang terali. Tapi ketika anak laki-lakinya yang berusia lima tahun, Nathaniel, mengalami trauma karena penganiayaan seksual, Nina dan suaminya, Caleb---seorang pengrajin batu yang tenang dan praktis---hancur, tercabik-cabik dalam amarah dan keputusasaan di hadapan sistem pengadilan yang menggelikan, sesuatu yang Nina kenal dengan baik. Dengan mudahnya kejujuran dan pembelaan absolut Nina dijungkirbalikkan, dan dengan membabi buta dia mencari sendiri keadilan bagi anaknya---apa pun konsekuensinya, apa pun pengorbanannya.
***Review***
Perfect Match, buku yang terdiri dari 9 bab dengan 3 bagian alur cerita sangat mendebarkan menurut saya. Penceritaan tiga tokoh sentral sebuah keluarga di Maine, yakni Caleb, Nina Maurier Frost dan seorang anak laki-laki lima tahun bernama Nathaniel Patrick Frost. Di bagian pertama, mereka tergambar sebagai keluarga harmonis, Caleb “Ia perajin batu-- jalan setapak dari bata, perapian, anak tangga dari granit dan dinding batu (Hal.18). Dia pria yang pintar, tapi juga cermat dan berhati-hati” (Hal.19). Sedangkan Nina berprofesi sebagai asisten Jaksa Wilayah, menangani kasus penganiayaan seksual terutama yang korbannya anak-anak, merupakan pekerjaan yang selalu dicintainya.
Keluarga tersebut tiba-tiba terusik dengan perubahan anak mereka, Nathaniel bocah berambut pirang dan bermata coklat itu tidak lagi menjadi biasanya yang riang dan ceria, malah terlihat  sedikit lesu, mulai ngompol lagi padahal dia sudah bisa pipis ditoilet selama tiga tahun) dan tak mau berbicara. Nina merasa ada yang tidak beres dengan anaknya, selain karena perubahan-perubahan itu serta berdasar pengamatan Miss Lydia (pengajar sekolah), Nathaniel menjadi agresif disekolah dengan merusak pekerjaan anak-anak lain, dan saat jam bermain di lapangan Nathaniel terjatuh keras karena mencoba melompat di ketinggian mainan JungleGym yang dipanjatmya.
Nina dan Caleb berupaya memeriksakan Nathaniel ke tempat praktek dokter anak. Dr.Ortis berpendapat “kadang-kadang apa yang kelihatannya seperti penyakit fisik ternyata bukan penyebabnya (Hal.54), dan mengusulkan untuk memeriksakan Nathaniel lebih lanjut ke dokter spesialis, tepatnya Psikiater Dr. Christine Robichaud di Portland. Nathaniel sedang mengalami kelainan somatoform, yang membuatnya bisu tanpa ada penyebab fisik (Hal.74), menurut diagnosa Dr.Robichaud. Di saat orangtuanya berbincang dengan dokter tersebut, Nathaniel yang sudah mulai merasa bosan dengan aktivitas mewarna dengan krayon-krayon, dia melihat sebuah boneka anak laki-laki. Di atas pangkuannya, dia memegangi boneka yang ditelungkupkan. Dengan tangan lain, dia menusukkan krayon di pantat boneka itu (Hal.58). Walaupun tanpa bicara, perasaan dan hati orangtua mana yang tidak perih melihat bukti nyata kebenaran yang diperlihatkan seorang anak lima tahun, Nathaniel ternyata dilukai secara seksual. Dr.Robichaud kemudian meneruskan informasi ini ke Monica LaFlamme, seorang petugas bagian Penganiayaan Anak di Bureau of Children untuk ditindaklanjuti sebagai kasus.
“Aku pernah bertemu para penganiaya anak-anak. Mereka tidak mengenakan tanda, merek, atau tato yang menunjukkan perbuatan mereka. Semuanya tersembunyi, di balik senyum kebapakan yang ramah; tersimpan di belakang kemeja yang terkancing rapi. Mereka tampak seperti kebanyakan dari kita, dan justru itulah yang sangat menakutkan—mengetahui monster-monster itu bergerak di antara kita, dan kita tak bisa mengenali mereka” (hal.105).
Nina berusaha membangun komunikasi dengan Nathaniel yang mendadak bisu melalui bahasa isyarat berbekal panduan Buku Isyarat Amerika. Sayangnya dugaan tersangka mengarah kepada Caleb, saat Nathaniel berulangkali mengisyaratkan kata “bapak” dengan tangannya, padahal Caleb sendiri mencurigai Patrick Ducharme, seorang Detektif di Biddeford sekaligus sahabat dekat Nina sebagai pelakunya. Karena berbagai dugaan keluarga tersebut mulai pecah, Nathaniel pun frustasi karenanya, dalam hatinya yang dia maksudkan bukan itu. Di ruang praktek Dr.Robichaud Nathaniel merobek-robek Buku Isyarat Amerikanya dengan kesal dan tertegun melihat kertas yang judulnya ada Simbol-simbol Religius, akhinya gambar isyarat inilah yang dia cari dan ingin ditunjukkan.
Dengan bantuan kepolisian setempat serta Letnan Patrick (seseorang yang mencintai Nina diam-diam semenjak kecil), kasus tersebut mulai ada titik terangnya dan pedofil tersebut ditahan walaupun menyangkal. Terdakwa sampai pada persidangan penuntutan perdana pada tanggal 13 Oktober 2001 untuk diadili, sayang Nina bertindak sendiri dan spontan saat terdakwa memasuki tempat, menembak terdakwa dengan empat peluru secara bertubi-tubi. “Aku melakukan apa yang harus kulakukan” (hal.179) sahut Nina kepada Patrick.
***
“Ubahlah sudut pandangmu, dan perfektifmu akan benar-benar berbeda” (Hal.9).
“Merasa dikhianati, patah hati, dan merasakan kepedihan putranya, dia mulai kehilangan pegangan atas apa yang yang benar dan apa yang salah ”(Hal.391).
“Kita semua diajari untuk mempertahankan diri, kita semua diajari untuk membela orang-orang yang kita sayangi” (Hal. 469).
Alur bagian kedua dan ketiga tidak kalah mengejutkan dan mengaduk emosi, juga ada beberapa tokoh terbaru yang dimunculkan sehingga menambah kayanya jalan cerita. Dengan riset yang matang, Jodi Picoult pandai membuat konflik di buku ini, sehingga pembaca dibuat penasaran untuk segera menuntaskan per babnya. Bagaimana dengan kehidupan Nina, Caleb dan Nathaniel sebagai sebuah keluarga pasca kejadian itu?, Apakah Nathaniel dapat berbicara kembali dan menghilangkan traumanya?, Bagaimana dengan Patrick, sahabat sekaligus laki-laki yang juga mencintai Nina, apakah berhasil merebut hatinya?
“Setidaknya, rasa iri muncul karena menginginkan sesuatu yang bukan milikmu. Tapi rasa sedih muncul karena kehilangan sesuatu yang tadinya kau miliki” (Hal.403).
Dan sedikit kekurangan dari buku ini, terdapat typo di Hal. 218 disebutkan uang jaminan terbilang sepuluh ribu dollar, padahal di Hal. 215 ditulis dan dtetapkan sebesar 100.000 dollar. Adapun pelajaran yang dapat ditangkap dari buku ini:
1) Dalam kehidupan bersosial anak-anak dengan orang lain, baik yang sudah dikenal, maupun yang baru dikenal, sebaiknya orangtua memberikan sedikit pengetahuan tentang pendidikan seksual [dengan bahasa yang dipahami anak tentunya], agar anak-anak bisa berhati-hati dalam menjaga diri,
2) Dalam bertindak, berpikir panjanglah dahulu dan pikirkan juga sebab-akibat yang terjadi nantinya.
Untuk pembaca yang biasa suka menikmati cerita yang sedikit serius dengan tema drama keluarga hubungan ibu-anak, memuat romance dan detektif, serta bersinggungan dengan dunia hukum dan medis, buku ini saya rekomendasikan untuk Anda baca :)

8 komentar:

atriasartika mengatakan...

ah, selalu suka dengan karya Jodi Picoult. Yup, risetnya memang dilakukan dengan serius.
Dan satu yang membuat saya jatuh cinta, Jodi Picoult selalu mengangkat drama keluarga, seperti yang ditampilkan dalam novel ini juga.
Btw, reviewnya lengkap ya (^_^)

Oiya, salam kenal ya Mbak (^_^)

Fardelyn Hacky mengatakan...

Aku belum pernah baca karyanya Jodi Picoult -_-

Buku Aileen mengatakan...

@Atria Sartika: saya juga sampai sangat serius membacanya Mba :D ,saya penasaran sama judul Sister Keeper Mba, bikin perih juga gak? saya masih pemula dalam mereview, mohon arahannya. Salam kenal dan terima kasih juga Mba :)

@Fardelyn Hacky: cerita di novel ini bagus Mba menurut saya :D ,Salam kenal yaa Mba ^^

Citra Rizcha Maya mengatakan...

Jodi Picoult salah satu favoriteku, dia selalu memadukan hukum dan medis serta dilema soal moral dan kasih sayang. Favoriteku di antara semua karyanya masih My Sister Keeper tapi jelas ketika membaca ini ikut merasaka kemarahan, kekhawatiran, kecemasan dan keputusasaan Nina Frost, dipertengahan sempat marah dengan Caleb tapi pada endingnya dia melakukan hal salah entah kenapa yang membuat saya sebagai pembaca memaklumi. Reviewnya bagus sekali mbak dan sala m kenal :)

Buku Aileen mengatakan...

@Citra Rizcha Maya: Mba sudah baca semua karyanya juga yaa^^. iyaa Mba saya juga sempat geram sama Caleb kok sabar banget, sementara Patrick kelihatan yg lebih mendukung Nina..
Salam kenal juga Mba, terima kasih sudah mau berkunjung :)

farah mengatakan...

Review-nya kereen! Saya jd pengen nyari buku ini untuk dibaca :D

Shabrina ws mengatakan...

Udah masuk daftar beli sejak November 2014, belum kesampaian :)

Buku Aileen mengatakan...

@Farah Dilla: Saya masih belajar nulis Mba, masih belum sempurna pada umum dan khususnya :D Semangat berburu buku ini Mba ;)

@Shabrina ws: semoga kesampaian yaa Mba tahun 2015 ini ;)

All: terima kasih atas kunjungannya..